Next Step

Semua sudah tahu tentang cinta Tutuk Karonsih kepadaku, so what next ??

Apakah aku akan menggunakan alasan 'cinta' untuk memaksanya melakukan apa yang tidak disukainya ??

Apakah aku juga akan menggunakan alasan yang sama untuk berbuat sesukaku ??

Jugakah akan kupakai untuk membenarkan segala tindakan yang kurang atau bahkan tak pantas-ku atas dirinya ??

TIDAK !! Sekali lagi TIDAK !! I'm honest and reliable gentleman.

Hanya saja masih ada pertanyaan penganggu sedikit dalam pikiranku, benarkah Tutuk melakukannya demi cinta ? Ataukah semata karena peng-'hamba'-annya kepada seorang suami, yang kebetulan adalah aku ??
Jujur, aku tidak tahu ! Karena semua itu hanya ada dalam hatinya.

Yang pasti aku tidak meragukan cintanya, justru yang akhir-akhir ini timbul adalah keraguan pada diriku sendiri 'pantaskah aku menerimanya ?'

Keraguan ini berawal dari cerita-cerita sohibku, sebut saja 'D', yang tiba-tiba saja menceritakan sang istri yang malas berhubungan dengannya, dengan seribu satu macam alasan yang belum pernah sama sekali kudengar keluar dari mulut Tutuk, malu sama anak-lah, sudah malam-lah, capek-lah, dst-dst-dst. Bahkan untuk 'membayar' layanan sang istri si D ini mau mengorbankan uang cukup banyak supaya sang istri bisa tampak lebih cantik alias sang istri dibebaskan untuk shopping !!! Eh, tetap saja sang istri gak mau !! LHO ADA PEREMPUAN GAK MAU SHOPPING ?? DIBAYARIN LAGI !! Alesannya malu, sudah tua kok shopping segala !!

ASTAGA NAGA !!

Padahal jujur saja istri D ini cantik dan masih mirip ABG !

Sedangkan aku, hanya bermodal cinta sudah mendapat lebiiihhh dari yang kubayangkan dari seorang istri ! Mau tahu contohnya ?

Gara-gara keseringan nonton bokep Jepang, aku jadi keranjingan praktek dari apa kulihat. Misalnya 'cum on face' alias 'facial' alias nembak di wajah. Kaget !?? Sama kayak aku ketika aku bilang sama Tutuk kalo aku mau kayak gitu, serta merta ia bilang 'YA' tanpa sekejap-pun ada keraguan di wajah ayunya.

So, jadilah ia ber-'facial' dengan air mani-ku. Sexy !!

Jadi, salahkah aku kalo aku bertanya 'pantaskah aku ??'

Atau masih ingin bukti pendukung keraguanku ??

He-he-he... ntar di entry selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar